Kom Jong-un : Korea Utara 'menghentikan uji coba rudal dan nuklir'
Pernyataan Korea Utara yang akan menghentikan uji coba nuklir dan rudal disambut oleh dunia intenasional.
Pemimpin Korut Kim Jong-un menyatakan uji coba lanjutan tidak dibutuhkan, karena Korea Utara telah menunjukkan memiliki senjata nuklir.
Presiden AS Donald Trump menggambarkan langkah tersebut sebagai "berita baik" untuk dunia, dan Korea Selatan menyebutnya sebagai "kemajuan yang berarti".
Uni Eropa mengatakan keputusan Korut "positif", namun mendesak agar negara tersebut melakukan denuklirisasi secara penuh. Korea Utara bersiap untuk mengatakan pertemuan puncak bersejarah dengan Korea Selatan dan AS.
Pemimpin Korsel dan Korut akan bertemu di wilayah perbatasan militer Korea Utara akan segera mampu meluncurkan rudal ke Inggris Korea Utara minta maaf larang media Korea Selatan liput Kim Jong-un nonton konser K-popKepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan itu "merupakan langkah yang sudah lama ditunggu" yang harus mengarah ke "denuklirisasi yang dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah".
Seruan serupa juga disampaikan oleh Inggris. Pemerintah Inggris juga menyatakan: "Kami berharap indikasi ini merupakan sebuah upaya untuk bernegosiasi dengan itikad baik."
AS dan sekutunya telah mendesak Pyongyang untuk menghentikan senjata nuklirnya.
Cina, pendukung utama Korut, mengatakan yakin langkah tersebut dapat "membantu memperbaiki situasi di semenanjung".
Menteri luar negeri Rusia juga mendukungnya, namun menyerukan AS dan Korea Selatan untuk mengurangi aktivitas militer di kawasan tersebut.
Hak atas foto AFP Image caption Kim Jong-un mengatakan Korea Utara telah meraih "senjata nuklir" nuklirSebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan akan menangguhkan uji coba rudal dan menutup tempat uji coba nuklir secepatnya, pada Sabtu pagi.
"Mulai 21 April, Korea Utara akan menghentikan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik antar benua," seperti diberitakan kantor berita pemerintah Korut KCNA.
Menurut laporan media pemerintah, keputusan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan perdamaian di semenanjung Korea.
"Ini merupakan berita baik bagi Korea Utara dan Dunia- kemajuan yang besar!", cuit Trump melalui akun Twitternya, setelah pernyataan Kim Jong-un.
Pada Kamis lalu, pemimpin AS mengatakan terdapat sebuah "jalan yang terang bagi Korea Utara ketika mencapai denuklirisasi".
Seorang juru bicara presiden Korea Selatan menyebut langkah Korut ini sebagai "kemajuan yang berarti".
"Itu juga akan berkontribusi terhadap penciptaan lingkungan yang sangat positif bagi kesuksesan pertemuan Selatan-Utara yang akan datang dan Utara-Amerika Serikat," jelas pernyataan yang dirilis kantor Presiden Moon Jae-in.
Korea Utara berulang kali melanggar sanksi internasional dengan program nuklirnya.
Pada November, Korut mengatakan telah sukses melakukan uji coba rudal balistik antar benua kenis baru yang dapat menjangkau seluruh daratan AS.
Uji coba tersebut menimbulkan kecaman internasional. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan Pyongyang menunjukkan "sepenuhnya mengabaikan pendapat komunitas internasional".
Cina: Yang berkunjung dengan kereta itu memang pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Korea Utara 'belum merespon' pertemuan dengan AS Trump: "Kesepakatan dengan Korea Utara tengah dibuat".Pyongyang menyampaikan pernyataan ditengah mencairnya hubungan antara Korut dan Korsel.
Kim akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pekan depan.
Dia juga diperkirakan akan mengelar pertemuan yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan Presiden AS Donald Trump pada Juni nanti. Jika jadi digelar, pertemuan itu merupakan yang pertama kalinya antara Presiden AS dan pemimpin Korea Utara.
Sebuah percakapan telepon antara Kim dan Moon telah dilakukan menjelang pertemuan antar-Korea yang pertama kalinya setelah satu dekade.
"Itu seperti kita berbicara dengan tetangga di sebelah rumah," kata seorang pejabat Korea Selatan kepada media lokal setelah uji coba telepon yang berlangsung 4 menit 17 detik sukses dilakukan.
Kesepakatan untuk melakukan percakapan melalui telepon dibuat pada bulan lalu, ketika penasihat keamanan tertinggi Presiden Moon berkunjung ke Pyongyang untuk bertemu Kim, yang setuju untuk menggelar pertemuan antar-Korea.
Dua negara ini secara teknis masih berperang sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata 1950-53, dengan tidak ada pihak yang mengklaim kemenangan.
Post a Comment