Revitalisasi SMK Hadapi Tantangan Global

Muhadjir Effendy

KENDARIPOS.CO.ID — Peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu fokus utama Kemendikbud. Strategi yang diambil, antara lain, mengembangkan daya saing lulusan SMK. Hal tersebut disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy saat memberikan motivasi kepada SMK Krian 1 Sidoarjo yang berkunjung ke redaksi Jawa Pos di Graha Pena Surabaya kamis (18/1).

Menurut dia, revitalisasi SMK itu dilakukan sesuai dengan Inpres 9/2016 sebagai upaya menghadapi tantangan global. Kunjungan para siswa itu, lanjut dia, menjadi salah satu contoh bahwa sekolah sudah melakukan kerja sama dengan industri. ”Sekolah harus mampu membangun jaringan dengan industri,” ungkapnya.

Kerja sama antara sekolah dan industri itu bisa mengembangkan mutu pendidikan siswa SMK. Nanti kurikulum SMK ditentukan dari kolaborasi antara sekolah dan industri. Bukan hanya teori, siswa SMK memiliki tuntutan besar dalam kemampuan praktik. Dengan begitu, setelah lulus, mereka siap menghadapi persaingan dunia global.

Tahun ini Muhadjir mengusulkan agar siswa SMK dapat menerima beasiswa course di luar negeri dalam program Lembaga Pengelola Biaya Pendidikan (LPDP). ”Jadi tidak hanya S-1,” ungkapnya. Para siswa dapat memperdalam ilmunya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. ”Kalau informatika, dapat belajar di Jepang. Kalau pertanian, bisa ambil di Belanda,” terangnya.

Dia berencana bertolak ke Inggris pada Minggu (21/1). Hal itu juga berkaitan dengan pengembangan pendidikan di Indonesia. Kemendikbud melakukan kerja sama dengan pemerintah Inggris dalam bidang pendidikan. Mengapa harus SMK? Muhadjir punya alasan kuat. Pemerintah Indonesia ingin menyiapkan tenaga kerja muda yang terampil. Kebutuhan itu dianggap sangat mendesak apabila dikaitkan dengan kondisi Indonesia saat ini.

Penduduk Indonesia saat ini didominasi usia produktif. Sayang sekali kalau tidak diimbangi dengan kualitasnya. ”Nanti 30 tahun mendatang, usia produktif tidak sebanyak sekarang. Mereka sudah menjadi tua-tua,” jelasnya. Kondisi tersebut tentu bakal menjadi beban Indonesia. Karena itulah, peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satunya kemampuan lulusan SMK, menjadi antisipasi hal tersebut. (oki/jpg)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.