Jatah Pelatihan Tenaga Kerja Meningkat 75 Persen
KENDARIPOS.CO.ID — Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI terus meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui berbagai terobosan dan program pelatihan. Direktur Standar dan Kompetensi Dirjen Pembinaan dan Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Sukiyo mengatakan saat ini kuota pelatihan tenaga kerja untuk balai latihan kerja (BLK) tahun ini meningkat 75 Persen.
Sukiyo menjelaskan tahun 2017 alokasi hanya diberikan kepada sekitar 900 ribu orang. Di tahun 2018 ini meningkat menjadi 150.724 orang, atau meningkat 75 persen dari tahun lalu. “Dengan adanya peningkatan jumlah perekrutan ini, tentunya semakin banyak jumlah anggaran. Meningkatnya kuantitas tentunya diimbangi dengan kualitas,” ujarnya saat membuka pelatihan berbasis kompetensi di BLK Kendari, beberapa waktu lalu.
Menurut Sukiyo, keinginan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi SDM ini seharusnya disambut. Artinya hal ini menjadi kesempatan bagi peserta pelatihan di BLK untuk memanfaatkannya baik menjadi tenaga kerja profesional atau berwirausaha.”Begitu juga dalam penentuan jurusan, kita serahkan kepada masing-masing daerah. Seperti untuk Sultra jurusannya disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja yang ada di Sultra,”paparnya.
Sementara itu, Kepala BLK Kendari, Andi Asriani Koke mengatakan meningkatnya alokasi dari pemerintah pusat, tentunya berimbas pada daerah. Di Sultra tahun ini mendapat porsi 178 paket, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 114 paket. “Pada pelatihan kali ini, ada 10 paket yang diikuti 160 orang dari 425 orang pendaftar. Sisanya masih akan ada lagi perekrutan. Untuk pelatihan gelombang pertama, kami berikan 8 jurusan masing-masing yakni pariwisata, sepeda motor, menjahit, autocad, desain grafis, administrasi perkantoran, dan las SMAW 3G,” papar Asriani.
Dalam kegiatan yang dibuka oleh Asisten II Pemprov Sultra, La Ode Andi Pili itu turut hadir Kepala Dinas Nakertrans Sultra, Saemu Alwi. Menurutnya saat ini Sultra sedang butuh tenaga kerja, karena banyaknya perusahaan bermunculan. Data perusahaan yang masuk sekitar 10 ribu, dengan tenaga kerja sekitar 100 ribu. “Saat ini karena masih dalam tahap pembangunan smelter, sehingga banyak tenaga asing dipekerjakan. Nanti bila smelter sudah jadi, tenaga kerja lokal akan direkrut secara profesional. Untuk itu melalui pelatihan ini, saya harap bisa mengisi lowongan kerja yang ada,” ujar Saemu Alwi. (lis/c)
Post a Comment