Veteran Inggris yang giat mengkampanyekan pembangunan masjid

Veteran Inggris yang giat mengkampanyekan pembangunan masjid
Ian DurrantImage caption Ian Durrant dengan bendera Inggris Raya dan bendera Inggris di depan rumahnya.

Tidak sulit untuk mencari rumah Ian Durrant di Lincoln, Inggris. Ada bendera Inggris Raya di depan rumahnya.

Ian mengatakan bendera itu ia pasang karena "saya adalah veteran dan saya bangga menjadi orang Inggris." Selain bendera Inggris Raya, yang mencakup Skotlandia, Wales, Inggris dan Irlandia Utara, ada juga bendera khusus Inggris.

"Ada yang datang ke saya dan mengatakan, Selamat telah menaikkan bendera itu dan apa yang akan Anda lakukan dengan para Muslim sialan itu?"

Kisah mantan tentara anak Ambon: Bermusuhan, bersahabat dan menjadi duta damai Saling bunuh, saling bakar sampai... ’sayang kamu semua’: Mantan tentara anak Islam dan Kristen Ambon Dilatih perang oleh pengebom Bali, Amrozi, tentara anak itu terbuka matanya setelah mendengar kisah seorang ibu

"Saya tanya, apakah Anda dari Fron Nasional? Dan dia jawab ya, dan saya minta dia dengan menggunakan bahasa militer, untuk keluar dari pekarangan saya."

Menanti selama 10 tahun Image caption Masjid baru dapat menampung 500 orang.

Masjid pertama di Lincoln dengan kubah berwarna hijau akan segera dibuka dalam beberapa minggu ini.

Masjid yang dibangun dengan biaya £2 juta (Rp3,8 triliun) akan diresmikan lebih dari 10 tahun setelah permohonan pembangunannya diajukan ke pemerintah kota setempat.

Ian sebelumnya termasuk salah seorang yang menolak keras pembangunan itu. Tentara veteran ini mendirikan grup untuk mencegah pembangunan masjid.

Alasannya adalah karena khawatir mengganggu lalu lintas.

"Tak ada tempat parkir, dan kemungkinan akan ada 90 mobil sementara area parkir hanya untuk 12 mobil."

'Kami akan bakar masjid' Image caption Ian dan Tanweer menjadi teman dekat.

Namun, kondisi segera memanas. Lokasi tempat pendirian masjid terbakar tanpa diketahui penyebabnya.

Sejumlah kelompok sayap kanan termasuk English Defence League (EDL) dan East Anglian Patriots berpawai di tengah kota untuk melakukan protes.

Pengunjuk rasa meneriakkan "bakar bunga poppy (lambang pahlawan Inggris), dan kami akan bakar masjid."

Ian khawatir kampanyenya menentang pembangunan masjid karena alasan mengganggu lalu lintas dibajak oleh kelompok ini.

"Kami membuat surat melalui media menentang EDL dan meminta warga bila melihat mereka segera jauhi," ceritanya.

Banyak rumor bertebaran

Populasi Muslim Lincoln kecil dibandingkan kota-kota lain seperti Leicester atau Birmingham namun masjid kecil yang ada tak bisa lagi menampung jemaah.

Untuk salat Jumat, warga Muslim Lincoln harus menyewa tempat guna menampung sekitar 250 orang.

Setelah pengajuan pembangunan masjid pertama gagal, permohonan selanjutnya dikabulkan.

Tanweer Ahmed, ketua Asosiasi Islam Lincoln, mengatakan banyak rumor beredar bahwa masjid baru ini akan menggunakan "pengeras serua untuk azan, lima kali sehari, dan sejumlah orang berpikir dengan membangun masjid, tugu peringatan perang akan dihancurkan."

Kenyataannya kata Tanweer, warga Muslim menginginkan "tempat beribadah yang lebih nyaman."

Karena itu ia memutuskan untuk bertindak dengan mendatangi rumah warga satu per satu.

Kekhawatiran keselamatan Image caption Ian Durrant dan Tanweer Ahmed di depan masjid baru.

"Banyak yang menyambut kami dan sejumlah kecil orang tak senang. Kami memberikan brosur dan mereka langsung membuangnya ke tempat sampah," katanya.

Bahkan sejumlah warga Muslim juga mempertanyakan langkahnya.

"Istri saya bertanya mengapa saya mendatangi rumah-rumah dan anak-anak saya takut akan keselamatan saya."

Tanweer juga perlu menunjukkan ke warga setempat bahwa kehadiran Islam tidak akan mengganggu kehidupan mereka. Karena itu ia menghubungi Ian.

Ian mengatakan, "Saya tak tahu apapun tentang Islam dan seseorang mengirim saya email dan mengundang saya. Saya datang dan duduk di depan."

Ia sering hadir ke sejumlah acara termasuk Idul Fitri dan ke acara di masjid.

Ada orang yang bertanya, "Mengapa Anda ke masjid? Dan saya bilang, mereka juga adalah orang."

Peringatan pahlawan Image caption Tanweer mengatakan ia mencari lokasi masjid baru selama bertahun-tahun.

"Bila Anda lihat ke luar lewat jendela ini, di kiri ada katedral dan di kanan ada masjid. Timur bertemu Barat di Lincoln," katanya bangga.

Lincoln memang terkenal dengan katderal yang berusia 1.000 tahun. Kota ini juga terkait erat dengan Angkatan Bersenjata, karena tempat lahirnya tank militer dan tempat lahirnya resimen Lincolnshire yang terkenal.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan hari besar bagi penduduk setempat. Ian dan veteran lain berkumpul di tugu peringatan, hanya 100 meter dari masjid baru.

Pada 2012, ia terkejut saat Tanweer dan warga Muslim lain datang, membawa karangan buka dan juga mengenakan tanda bunga poppy.

"Orang yang saya kenal mengatakan senang melihat warga Muslim bergabung dan saya katakan bahwa Tanweer Ahmed datang sendiri tanpa diundang dan mereka perlu datang!"

Tanweer juga ditanyakan oleh warga Muslim lain mengapa datang ke peringatan hari pahlawan.

"Orang bertanya, mengapa Anda ke sana dan saya bilang, kita tinggal di negara ini dan para veteran dan pahlawan mengorbankan hidup untuk menyelamatkan negara ini."

Tentara Muslim pada Perang Dunia Hak atas foto Ian Durrant Image caption Ian (paling kanan) saat bertugas di Borneo pada 1965.

Ia juga menekankan bahwa komunitas Inggris dan Muslim sama-sama memiliki sejarah yang sama.

Pada Perang Dunia I, 400.000 tentara Muslim India berperang untuk Inggris dan pada Perang Dunia II sekitar 600.000 yang ikut serta.

Tanweer mengatakan penting baginya dan Ian untuk saling berkunjung dan menghargai tradisi dan budaya masing-masing tanpa mengorbankan identitasnya.

"Penduduk setempat merasa lebih nyaman bila kami ke wilayah mereka dan bertanya kepada kami, dan mereka merasa tak enak bila bertanya saat datang ke masjid," kata Tanweer.

Tanweer akan merasa lega bila masjid baru telah dibuka. Namun tugasnya masih jauh dari selesai.

Hak atas foto Ian Durrant Image caption Peringatan Hari Pahlawan yang dihadiri Tanweer.

Serangan teroris tahun lalu di London menimbulkan kekhawatiran di antara warga Muslim di kota itu. Tanweer sendiri banyak diancam dan masjid lama dilempari batu.

Ia merasa warga Muslim harus terus bergaul dengan penduduk setempat untuk mencegah masalah lebih lanjut.

Ia berharap masjid baru dapat menjadi tempat untuk non-Muslim menjalankan aktivitas seperti olahraga dan tempat aktivitas anak.

"Banyak orang tak tahu apa yang terjadi di dalam masjid, jadi bila mereka menggunakan masjid secara rutin mereka akan merasa nyaman dan memiliki hubungan dengan kami," katanya.

Ian sendiri gembira menanti pembukaan masjid dan berharap penduduk setempat akan datang ke acara peresmian.

"Saya bertugas di Kuwait dengan Muslim. Saya bertugas di Borneo dengan Muslim dan saya merasa bangga bahwa saya diterima mereka," tambahnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.