Mahasiswa Hukum UHO Luncurkan Buku Kumpulan Puisi
KENDARIPOS.CO.ID — Mahasiswa yang mampu mengeloborasi akademik kampus dan organisasi kampus kemudian memunculkan coretan kreatif yang dituangkan dalam sebuah buku, terbilang langka saat ini. Namun, hal itu ditunjukkan Muhammad Ridwan Karim (nama penanya Ahmad Ridwan Wanderer) yang barusaja meluncurkan buku berjudul Tinta Air Mata yang diterbitkan oleh Garudhawaca dan Rumah Baca.
Ridwan adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (FH UHO). Saat ditemui, dia menuturkan sebelum membuat buku tersebut dirinya telah membuat karya-karya prestatif, baik secara mandiri atau kolaborasi dengan lainnya, diantaranya adalah Allah Mengujimu Tidak Meninggalkanmu (2017), API (2017), Sajak-Sajak Pencinta LITERASI Indonesia (2018) dan Selamat Tinggal Desember (2017). Dan buku pertamanya kali ini berjudul Tinta Air Mata.
Buku yang berjudul tersebut mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak. Sebagi bukti telah dilakukan launching dan diskusi yang dihadiri oleh tiga pembicara yakni Syaifuddin Gani, Ahid Hidayat, dan Ode Taufiq didaulat menjadi pemantik diskusi buku Tinta Air Mata dimoderatori oleh Kahar Mappasomba. Dalam kegiatan itu dihadiri olwh puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas termasuk beberap komunitas yakni Ganda Gong Teater, Rumah Bunyi Kendari, Lastra UHO, Liansi.
Wakil Dekan III FH UHO, Jabal Nur, SH., MH., mengaku kagum dan mengapresiasi sekaligus bangga kepada mahasiswanya yang telah berkarya nyata. “Ini suatu hal yang baik dan luarbiasa melalui karya nyata ini. Jadi, mamasiswa juga harus berkarya. Jgn juga kritikan khususnya di lakukan dengan cara berdemonstrasi, tapi melainkan ada langkah-langkah kreatif dalam menuangkan krtikan tersebut salah satunya menulis,” katanya saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi, Senin (23/4) lalu.
Menurutnya, hal tersebut menjadi inspirasi kembali khususnya yang diinisiasi oleh BEM Hukum karena telah menghidupkan ruang – ruang diskusi dari karya-karyanya sendiri. Sebelumnya, Ridwan Karim mengatakan secara ringkas buku tersebut adalah kumpulan puisi-puisi karnya sendiri yang dikumpulkan menjadi aatu naskah buku. Tinta Air Mata adalah lahir untuk nafas bumi dan cinta karena langkah adalah milik – Nya. Diantaranya, Pada lembaran ada aksara yang berbaris. Pada bunyi ada kata yang terucap. Pada karya ada nama yang abadi. Lembaran, bunyi dan karya melebur menjadi satu dan itu semua tercipta lewat proses kreatif yang diasah dengan konsisten, menyatu dengan waktu, mempertegas kehadiran. Ia hadir untuk apresiasi ataukah kritikan yang konstruktif. “Semoga ini bermanfaat dan silahkan pembaca yang menilai sendiri,” tandas Muhammad Ridwan Karim. (wan/b)
Post a Comment