LBH: Mau Sampai Kapan Kasus Novel Seperti Ini?

Eramuslim.com- Dalam hal penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih maju dibandingkan dengan Presiden Joko Widodo.

Kesimpulan itu disampaikan Ketum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi kesungguhan Pemerintahan Jokowi dalam menyelesaikan kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Dahnil membandingkan pembentukan TGPF Munir di era Presiden SBY dengan TGPF kasus Novel yang tidak juga dibentuk Presiden Jokowi.

“Dalam hal kasus pelanggaran HAM, Presiden @SBYudhoyono agaknya lebih maju dibandingkan Pak @jokowi. Pak SBY berani membentuk TGPF Munir, walaupun perlu dikritik komitmen tersebut tidak tuntas dikawal sampai pada aktor utama. Sayangnya, Pak Jokowi membentuk TGPF saja abai,” tegas Dahnil di akun Twitter @Dahnilanzar.

Tak hanya itu, Dahnil juga mempertanyakan keseriusan Pimpinan KPK dalam mendorong pengungkapan penganiayaan Novel Baswedan.

“Pimpinan @KPK_RI pun tidak jelas sikapnya terkait dengan penyiraman air keras terhadap Novel, tergambar terang mereka  takut, sehingga untuk sekedar menyuarakan TGPF saja mereka takut. Mohon maaf, Pimpinan KPK kali ini bagi saya kehilangan nyali dan integritas,” tegas @Dahnilanzar.

LBH Jakarta juga menuntut kasus Novel Baswedan segera diselesaikan. “#TikTokNovel 365 hari sudah kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Hari ini kami kembali menuntut agar kasus penyerangan terhadap Novel segera diselesaikan!” demikian sikap LBH Jakarta di akun resmi, @LBH_Jakarta.

Soal penyelesaian kasusnya, Novel Baswedan mengungkapkan, awalnya memberikan apresiasi tinggi kepada Presiden Jokowi yang menyatakan memberi perhatian serius terhadap kasus teror air keras. Namun, kini genap setahun peristiwa itu, tak ada tanda-tanda kasus itu akan terungkap.

“Saya juga secara pribadi, awalnya memberikan apresiasi dengan Pak Jokowi, Pak Presiden yang awalnya melihat ini sebagai hal yang serius, menagih ke Pak Kapolri,” ujar Novel kepada detikcom (09/04).

“Tapi sekarang kok tetap seperti ini, jadi sekarang kurang-lebih saya sekarang menunggu janji Pak Presiden, benar atau tidak,” imbuh Novel.(kl/itoday)

loading...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.