Harimau Bonita yang menewaskan dua orang di Riau dievakuasi
Seekor Harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae) ditangkap setelah lemas akibat tembakan bius oleh tim petugas gabungan pada (20/4). Harimau yang diberi nama Bonita ini diduga menewaskan 2 orang warga di Kabupaten Indragiri Hilir tepatnya di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Riau.
Tim gabungan yang terdiri kepolisian, TNI, petugas kehutanan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Riau, telah berupaya menangkap harimau ini sejak Desember lalu.
"Pada pukul 06.15 WIB (20/4) tim gabungan melakukan pemantauan dan patroli di wilayah perkebunan sawit di Blok 76-77, afdeling IV, Kebun Eboni milik PT. THIP di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Pada saat melakukan pemantauan tim gabungan melihat keberadaan Bonita," ungkap Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Christian Roni Putra, seperti dilaporkan wartawan di Riau Dedy Sutisna.
Bonita dan nasib harimau Sumatera yang terdampak ‘problem alih fungsi lahan’ Seorang perempuan dan ibunya selamat setelah bertarung melawan harimau yang menerkam kambingnya Penemuan menakjubkan sekawanan harimau Indocina langkaEvakuasi terhadap Bonita dilakukan untuk mencegah terjadinya korban.
Menurut keterangan tim gabungan, Bonita tidak merasa takut pada manusia, padahal biasanya harimau akan menghindari manusia.
Hak atas foto Tim Terpadu Image caption Tim gabungan mengevakuasi harimau BonitaBonita diduga menewaskan warga Jumiati (33 tahun) seorang karyawan lepas PT. Tabung Haji Indo Plantation dan Yusri Efendi (34) seorang buruh bangunan di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Keduanya meninggal dunia diterkam harimau.
Tim gabungan berusaha mendekati Bonita untuk melakukan penembakan bius.
"Selama di lokasi, dilakukan patroli dengan mencari keberadaan harimau yang berkeliaran di lingkungan warga serta memasang perangkap serta melakukan pemasangan kamera trap dan upaya penembakan dengan menggunakan bius," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono pada saat konfrensi pres di kantor BBKSDA Riau (21/04).
Setelah mencapai jarak ideal, Andita Septiandini dokter hewan yang bertugas di lapangan melakukan penembakan bius terhadap Bonita dan tembakan bius berhasil mengenai sasaran.
Namun Bonita masih bisa berjalan sekitar satu kilometer dari lokasi penembakan dan pada jarak tersebut tim kembali berhasil menemukan Bonita dalam keadaan pingsan akibat pengaruh dari obat bius.
Hak atas foto Dedy Sutrisna Image caption Tim gabungan untuk menyelamatkan harimau Bonita dibentuk sejak Desember 2017.Bonita kemudian di evakuasi untuk dimasukkan kedalam kandang yang sudah disiapkan dan dibawa ke PT. THIP, di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Harimau Bonita kemudian dievakuasi menuju Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat untuk dilakukan observasi dan rehabilitasi oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Namun tidak dijelaskan rehabilitasi seperti apa yang akan dilakukan.
Habitat harimau Sumatra semakin terdesak akibat pembukaan lahan hutan untuk perkebunan kelapa sawit dan masuk dalam daftar hewan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature IUCN.
Post a Comment