Soal HOAX, IPW Khawatirkan Ketidaknetralan Aparat

Eramuslim – Indonesian Police Watch (IPW) berharap tidak muncul spekulasi polisi pilih kasih dalam mengungkap kasus kelompok ujaran kebencian dan hoaks di media sosial. Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan munculnya kesan pilih kasih dalam pengungkapan kasus “Muslim Cyber Army (MCA)” memang sulit dihindari.

Apalagi dalam beberapa kasus yang sama, terkait kelompok yang bersebrangan dengan MCA polisi ragu-ragu untuk mengusut dan menuntaskannya. “Untuk menghindari hal ini IPW berharap polri tetap profesional, independen dan proporsional,” ujar Neta kepada wartawan, Kamis (1/3).

Siapapun kelompok yang menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks harus diburu, tanpa pandang bulu. Tidak peduli kelompok penyebar hoaks dan pengunjar kebencian tersebut dari kelompok mana.

Masyarakat pun bisa mengungkapkan bila ada kelompok penebar hoaks dan ujaran kebencian yang hingga kini dibiarkan dan tidak diproses oleh polisi.

“Kelompok masyarakat yang merasa dirugikan bisa menyampaikan protes ke polri secara langsung agar publik tahu ujaran kebencian dan hoaks seperti apa yg didiamkan kepolisian,” paparnya.

Dengan demikian, ia berharap ada kontrol langsung dari publik kepada Polri untuk tetap netral. Dan kemudian mendorong Polri mengusut siapapun pihak dan dari kelompok manapun kelompok siber penyebar hoaks dan pengunjar kebencian itu.

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

loading...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.