Perang Suriah: Kelompok pemberontak Jaish al-Islam sepakat evakuasi petempurnya
Kelompok pemberontak Suriah Jaish al-Islam sepakat untuk mengevakuasi para petempur jihadisnya yang ditahan di penjara di Ghouta Timur, seperti disampaikan dalam pernyataan.
Kelompok tersebut mengatakan keputusan itu dibuat dalam konsultasi dengan delegasi yang memasuki kawasan tersebut bersama dengan konvoi bantuan PBB.
Pemerintah Suriah telah meningkatkan upaya untuk mengambil alih daerah kantong pemberontak dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan lebih dari 900 warga sipil tewas.
Pasukan pro-pemerintah dilaporkan telah menguasai separuh dari wilayah Ghouta Timur.
Anak-anak Suriah 'dalam kondisi stres yang berbahaya' Perang Suriah: Penduduk melarikan diri dari pengeboman di Ghouta TimurSekitar 400.000 orang masih terjebak di wilayah tersebut dan upaya mencapai kesepakatan penghentian pertumpahan darah yang telah berlangsung selama beberapa pekan.
Jaish al-Islam mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan berbagai pihak, termasuk PBB, untuk mengevakuasi para petempurnya dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) - yang merupakan faksi aliansi yang dipimpin oleh Front Nusra, yang memisahkan dari al-Qaeda.
Tiga belas petempur pertama disebutkan akan dipindahkan menggunakan koridor al-Wafidden yang dirancang oleh pemerintah Suriah.
Siapa kelompok pemberontak?Para pemberontak di Ghouta Timur bukan merupakan kelompok yang bersatu, meliputi sejumlah faksi, termasuk jihadis, dan bertempur diantara mereka sendiri menyebabkan mereka mengalami kekalahan dari pemerintah Suriah.
Dua kelompok besar pemberontak yaitu Jaish al-Islam dan sainganya Faylaq al-Rahman. Yang terakhir pernah berperang bersama dengan HTS.
Hak atas foto AFP/GETTY IMAGES Image caption Sekitar 400.000 orang dilaporkan masih terjebak di Ghouta Timur.Ghouta Timur berada di dekat Damaskus yang memungkinkan bagi pemerontak untuk menembakkan mortir ke jantung ibukota, yang telah menyebabkan tewasnya warga sipil.
Pemerintah Suriah putus asa untuk merebut kembali wilayah tersebut, dan mengatakan upayanya untuk menguasai kembali Ghouta Timur karena kehadiran HTS. HTS tidak diikutkan dalam kesepakatan gencatan senjata PBB yang belum juga dirasakan dampaknya.
Seperti apa situasi di Ghouta Timur?Daerah kantong telah lepas dari kontrol pemerintah sejak 2012, namun sejak beberapa pekan lalu telah melakukan upaya intensif untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Diperkirakan 950 warga sipil tewas di Ghouta Timur sejak serangan pasukan pemerintah yang didukung Rusia diluncurkan pada 18 Februari lalu, menurut kelompok pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), yang memiliki jaringan sampai ke daerah tersebut. Banyak korban merupakan anak-anak.
Pada Jumat lalu, sebuah konvoi PBB sukses mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut, setelah sebelumnya tertunda karena penembakan.
Ratusan ribu penduduk diperkirakan masih berada di Ghouta Timur, selama tujuh tahun perang sipil.
Turki menekan kelompok KurdiDi bagian utara Suriah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tentara Turki dan sekutunya Pasukan Tentara Pembebasan Suriah dapat memasuki kota Afrin "kapan saja" dan mengepung pusat daerah tersebut.
Pasukan mereka telah menekan serangan di daerah kantong Kurdi sejak 20 Januari lalu. Mereka telah mengambil alih kota Jinderes, yang terletak beberapa kilometer dari Afrin, Turki, seperti disampaikan sejumlah laporan di Turki. Petempur Kurdi berkeras bahwa militer Turki belum mengambil alih Afrin.
Kelompok HAM Amnesty International mengatakan bahwa jumlah warga sipil yang tewas di wilayah tersebut akibat tembakan.
Perang Suriah : 'Pasukan pro-Assad merebut kembali 10% wilayah Ghouta Timur' Perang Suriah: Evakuasi medis dimulai di Ghouta TimurPemerintah Turki telah memasuki wilayah tersebut karena disebutkan milisi Kurdi menguasai daerah itu - Unit Perlindungan Rakyat YPG - merupakan perpanjangan dari partai yang dilarang Partai Pekerja Kurdi PKK, yang telah berperang untuk mendapatkan otonomi Kurdi di bagian wilayah tenggara Turki selama tiga dekade.
YPG membantah memiliki kaitan langsung dengan PKK - pernyataan itu didukung oleh AS, yang telah memasok senjata dan dukungan serangan udara untuk membantu milisi dan sekutu pejuang Arab memerangi jihadis kelompok yang menyebut dirinya Negara Islam ISIS.
Post a Comment