Normalisasi Sungai Solusi Cegah Banjir di Kota Kendari

Rumah warga yang kebanjiran di Kota .

.CO.ID — Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota mengidentifikasi salah satu penyebab banjir adalah sedimen sungai dan drainase. Dinas yang dinakhodai Mahmud Buburanda itu intens melakukan normalisasi sungai di beberapa titik yang rawan banjir. Upaya pengerukan dilakukan menggunakan alat berat.

Plt. Wali Kota , Sulkarnain Kadir pun tak sungkan turun langsung memantau proses normalisasi sungai. Di kota ini, terdapat sembilan sungai. Semuanya bermuara di Teluk . Saat sungai tak bisa menampung debit air hujan maka meluaplah ke pemukiman warga.
Kondisi sembilan sungai itu beragam. Ada yang menyempit karena terdesak pemukiman warga. Ada pula yang mengalami pendangkalan karena sedimen dan sampah dari masyarakat.

Banjir tahun 2013 lalu misalnya dipicu oleh meluapnya sungai Wanggu. Itu kembali terulang di tahun 2017 lalu. Demikian halnya dengan Sungai Lasolo, Anaiwoi dan Anduonohu yang juga meluap tahun lalu. Empat sungai yang kerap meluap itu sudah mendapat penanganan saat ini. Sungai Wanggu sudah direvitalisasi, bekerjasama dengan pemerintah provinsi. Sementara Sungai Lasolo Anaiwoi dan Anduonuhu sudah dinormalisasi dengan alat berat.

Selain empat sungai itu, ada pula Sungai Lahundape, Sungai Mandonga, Sungai Tipulu, Watuwatu, dan sungai Sambala. Menurut Plt. Wali Kota Sulkarnain Kadir sejumlah hilir sungai itu semakin menyempit, makanya daya tampungnya berkurang. “Pengerukan sungai ini jangan setengah-setengah kalau mau menangani banjir. Kalau tidak sampai dihilirnya berarti ini hanya sebatas memindahkan masalah, karena pasti airnya mengarah ke permukiman warga yang lain,” ujar Sulkarnain Kadir dalam sebuah kesempatan saat memantau normalisasi sungai.

Dia mengaku sudah mengintruksikan Dinas PU, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, BPBD dan Dinas LHK untuk bahu membahu mengantisipasi banjir. “Tidak cukup kalau hanya mengandalkan dinas-dinas terkait. Camat lurah dan warganya harus ikut aktif juga,” kata Sulkarnain, Jumat (23/3/2018). Plt. Kepala Dinas PU dan Tata Ruang, Mahmud Buburanda mengatakan semua sungai yang sedemennya sudah tebal telah dilakukan pengerukan. “Yang kita anggap menghawatirkan itu sudah kita tangani, kita sudah keliling ditiap kecamatan,” katanya. Dia mengapresiasi masyarakat dan wakil rakyat yang aktif memberikan masukan terkait lokasi-lokasi yang biasa tergenang.

Normalisasi itu bukan satu-satunya pencegahan banjir. Pemkot punya program jangka panjang yakni pembenahan drainase-drainase yang tak layak. Plt. Kepala Dinas DLHK Kota , Moh Nur Rasak memastikan personilnya aktif memantau drainase. “Kalau sampah kita tangani sendiri, tapi kalau sedimen tebal kita minta bantuan PU,” katanya. (ely/b)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.