Kery: Infrastruktur Bagus, Ekonomi Masyarakat Meningkat
KENDARIPOS.CO.ID — Kery Saiful Konggoasa sudah empat tahun membangun Konawe. Berbagai pembangunan telah sukses ditorehkannya. Melalui program andalannya, yakni pembangunan masyarakat sejahtera, mandiri dan berdaya saing (Perisai), dia mampu “menyulap” Konawe jauh lebih maju.
Selama kepemimpinannya, salah satu program prioritas adalah pemerataan pembangunan infrastruktur. Baik berupa pembangunan jalan, jembatan maupun lainnya. Kery menyadari, bahwa kalau infrastruktur bagus, maka ekonomi masyarakat juga akan meningkat. “Akses antar wilayah bisa cepat kalau infrastruktur jalan dan jembatan bagus. Makanya, inilah yang kita prioritaskan supaya mendukung ekonomi masyarakat,” kata Kery saat menerima kunjungan Direktur Utama Kendari Pos, Irwan Zainuddin beserta jajaran di Pemkab Konawe, senin (27/11).
Mantan Ketua DPRD Konawe itu mengungkapkan, bahwa kebutuhan dasar masyarakat ada lima, yakni sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Ketika lima itu terpenuhi, maka kesejahteraan masyarakat pasti terjamin, dan perekonomian suatu daerah bakal melaju ke taraf yang lebih tinggi. “Tapi lima hal itu bisa maksimal kalau didukung dengan infrastruktur yang baik. Intinya, kita tidak mau masyarakat menjadi bodoh dan lapar,” ungkapnya.
Ke depan, dia berjanji akan lebih memaksimalkan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya menambah kuota Kartu Sehat Konawe (KSK) pada bidang kesehatan, guru honor daerah (Honda) bidang pendidikan, bedah rumah (senginisasi untuk keluarga ekonomi lemah), pengembangan luas tanam padi sawah bagi petani, dan menjadikan Konawe sebagai daerah bibit sapi. “Jadi bupati itu hanya pikirkan manusia. Bagaimana supaya masyarakatnya kita ini sejahtera,” tuturnya.
Lanjut dia, 2016 lalu keluarga pra sejahtera yang dibantu Kemensos sebanyak 7.000 kepala keluarga (KK), dan meningkat menjadi 16.300 KK tahun ini, namun ia tidak ingin itu terus berlanjut. Alasannya, hal itu dapat membuat warga malas bekerja. “Hal ini jangan terlalu dimanjakan, karena akan membuat masyarakat malas. Kita harus membuat suatu usaha untuk dikembangkan masyarakat, sehingga ekonominya juga berputar di sana,” terangnya.
Untuk itu, ia mengharapkan peran media dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat, sekaligus menyampaikan aspirasi, supaya mereka bisa menjawab keinginan masyarakat Konawe. “Di Konawe ini tidak ada yang mau kita ciderai, semuanya keluarga. Saya sekarang cuma mau tuntaskan program, dan dalam waktu dua tahun, saya optimis bisa selesai,” ucapnya.
Program lain yang juga menunjukkan komitmennya menciptakan kesejahteraan adalah membuat program asuransi warga. Kata dia, program asuransi ini ditujukan untuk berbagai profesi noninstansi seperti tukang ojek hingga kepala desa. “Program ini menjadi salah satu inovasi terbaik. Sejak Oktober 2017, kami sudah mulai mendata untuk mengasuransikan para tukang ojek di seluruh Kabupaten Konawe. Tahun ini kita coba untuk tukang ojek, nanti 2018 kita akan perluas, sampai kepala desa, dan profesi lain,” katanya.
Dijelaskannya, pemberian asuransi itu memang perwujudan dari keinginannya untuk mensejahterakan rakyat, sekaligus menunjukkan kepedulian Pemkab kepada para pekerja noninstansi atau nonPNS. “Kita semua turut prihatin. Karena selama ini kalau pekerja seperti tukang ojek dapat musibah, mereka urus diri sendiri. Padahal kita tahu keadaan ekonomi mereka, dan tidak ada bantuan sama sekali. Apalagi, pekerjaan mereka sangat rentan dengan musibah. Nah, hal itu tidak bisa dibiarkan, makanya dibuatlah program ini,” imbuhnya. (b/hel)
Post a Comment