Benarkah SBY adalah 'keturunan raja Majapahit'? Lalu apa maknanya sekarang?

Benarkah SBY adalah 'keturunan raja Majapahit'? Lalu apa maknanya sekarang?
SBY Hak atas foto Suhaimi Abdullah/Getty Images

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku dalam pidatonya bahwa keluarganya adalah keturunan langsung pemimpin Majapahit.

"Kalau diurut dari eyang saya Ki Ageng Buwono Keling hingga kedua anak saya yakini Agus Harimurti dan Edi Baskoro adalah trah ke-14," kata SBY di hadapan 1.500 kader Demokrat se-Jawa Timur pada Ahad lalu (25/02) seperti dikutip dari Tempo. Menurut SBY, Kerajaan Majapahit mencapai kejayaan pada Abad ke-14.

Akun palsu SBY: Berpura-pura sebagai tokoh 'gampang' di medsos, warganet perlu kritis Mengapa berhembus kabar SBY dibalik demo 4 November? 'Lebaran Kuda' SBY yang mendadak populer di Twitter

Kedua angka 14 ini mungkin diharapkan SBY bisa menjadi pertanda yang membawa kebaikan untuk Partai Demokrat yang mendapat nomor urut 14 dalam Pemilu 2019 mendatang.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kemudian mengunggah dua gambar silsilah lengkap SBY melalui akun Twitternya. Menurut daftar silsilah tersebut, garis keturunan SBY bisa dirunut dari Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit. Dari gambar tersebut juga tertulis bahwa tak hanya keturunan Majapahit, SBY juga adalah keturunan Raja Mataram. Saat BBC Indonesia mengkonfirmasi keterangan ini, Andi Arief belum memberikan jawaban.

Obsesi SBY pada Majapahit juga bisa dilihat dari nama cucu-cucunya. Cucu pertama SBY bernama Almira Tungga Dewi Yudhoyono. Tribhuwana Tunggadewi adalah raja perempuan pertama Majapahit yang melahirkan Hayam Wuruk, raja yang membawa Majapahit ke puncak kejayaannya.

Cucu keduanya bernama Airlangga Satriadhi Yudhoyono. Airlangga adalah nama pendiri Kerajaan Kahuripan, yang terbagi menjadi dua kerajaan, Kediri dan Jenggala. Kedua kerajaan ini menjadi daerah bagian Majapahit pada masa pemerintahan Raden Wijaya.

Hak atas foto Dan Kitwood/Getty Images Image caption SBY dan istrinya Ibu Ani mengenakan berfoto dengan Ratu Inggris Elizabeth dan Pangeran Philip dalam kunjungan ke London pada November 2012.

Pancasakti Maharajasa Yudhoyono, cucu ketiga SBY, tidak diberi nama dari Majapahit. Nama Maharajasa diambil dari nama besan SBY, Hatta Rajasa. Meski demikian nama Rajasa mengingatkan juga pada nama pendiri Majapahit, Kertarajasa Jayawardhana.

Cucu keempat bernama Gayatri Idalia Yudhoyono. "Gayatri diambil dari Kerajaan Majapahit, yaitu istri Raden Wijaya yang kemudian menurunkan raja-raja selanjutnya," kata Ibas saat mengumumkan kelahiran putrinya melalui akun Instagram @ibsyudhoyono, 1 Januari 2018.

Dwi Cahyono, sejarawan dan arkeolog dari Universitas Negeri Malang menjelaskan bahwa silsilah keluarga sudah dipakai sebagai cara melegitimasikan diri sejak berabad-abad yang lalu. "Jadi kalau sekarang ada politikus mengaku sebagai keturunan raja Majapahit, tentu karena ada kepentingan, yaitu legitimasi," kata Dwi Cahyono saat dihubungi oleh BBC Indonesia melalui telepon, Selasa (27/02).

Dia menjelaskan bahwa silsilah keluarga yang dirunut-runut itu sudah sejak lama dipakai oleh seseorang atau keluarga untuk menghubungkan dirinya dengan penguasa di masa lalu, bisa pemimpin, raja, atau sultan. Bahkan pada era kesultanan Islam di Indonesia, silsilah itu dibuat dua sisi, yaitu mangiwo (ke kiri) dan manengen (ke kanan).

'Saya bertanya' kepada bapak presiden, cuitan SBY yang menjadi guyonan Sembilan kicauan SBY yang paling menyita perhatian publik Siapa yang halangi SBY bertemu Jokowi?

Mangiwo yang dirunut panjang bisa sampai ke tokoh-tokoh dalam pewayangan, sampai puncaknya ke dewata. Garis keturunan manengen diruntut dari para pempimpin Islam sampai tokoh-tokoh kenabian.

"Perkara betul atau tidak itu masalah nanti, yang penting melegitimasikan diri bahwa dia adalah orang yang punya posisi tertentu dilihat dari genealoginya, garis keturunannya," kata dia.

Dwi Cahyono menjelaskan, mengaku sebagai keturunan Majapahit artinya membuat silsilah secara mangiwo. "Dalam mangiwo, yang bersangkutan terhubung lewat raja-raja Jawa, sampai raja-raja Majapahit. Ini bisa ditarik lagi hingga ke dewa tertentu atau yang pertama kali membuka pulau Jawa," kata dia.

Hak atas foto Putu Sayoga / Getty Images Image caption Masa kejayaan Majapahit dicapai pada Abad ke-14, kata SBY. Abad tersebut sama dengan nomor Partai Demokrat yang bernomor 14 dalam Pemilu 2019.

Pada zaman dulu, mereka yang membutuhkan silsilah adalah para bangsawan, untuk membuktikan kebangsawanannya. Adapun rakyat jelata biasanya tidak menganggap penting.

Para bangsawan atau priyayi biasanya memajang gambar nenek moyang, lambang seperti tombak atau payung dan daftar silsilah di ruang tamunya. "Ini upaya untuk mendarah birukan dirinya, bahwa dirinya adalah berdarah biru. Sehingga nanti ketika mau menjadi bupati, atau pada anggota dewan atau presiden, memang punya trah," kata dia.

Warganet pun ikut berkomentar mengenai hal ini.

Ada yang mendukung SBY.

Ada pula mereka yang pesimis.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.