Pabrik Pesawat Terbang Beroperasi
✈ Di Bandung ✈ Industri manufaktur kedirgantaraan internasonal, Jabil dan UTC Aerospace Systems mulai mengoperasikan pabrik pertamanya di Indonesia tepatnya di Gedebage, Bandung. [Foto/Arif Budianto]
Industri manufaktur kedirgantaraan internasonal, Jabil dan UTC Aerospace Systems mulai mengoperasikan pabrik pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Gedebage, Bandung, hari ini. Kedua perusahaan ini menginvestasikan sekitar USD100 juta untuk pabrik di Bandung.
Wakil Presiden Business Unit Global Jabil Bill Frake mengatakan, kehadirannya di Bandung merupakan yang pertama di Indonesia. Selama ini, Jabil telah ada di 27 negara dan Indonesia menjadi negara ke-28.
"Investasi kami untuk fasilitas ini antara USD40-USD50 juta. Dan itu akan terus bertambah seiring perkembangan ke depan," kata Frake usai peresmian fasilitas industri kedirgantaraan di Kota Bandung, Kamis (10/8/2017).
Menurutnya, fasilitas tersebut terintegrasi antara Jabil dan UTC Aerospace. Menggunakan lahan seluas 6,3 hektare (ha) dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang. Untuk Jabil, saat ini masih dalam proses instalasi mesin dan diharapkan pada September tahun ini sudah mulai berproduksi.
Nantinya, kedua perusahaan tersebut akan memproduksi komponen pesawat terbang untuk Airbus dan Boeing. Beberapa komponen yang diproduksi misalnya valve, fitting, plate, small housing, gear shell, dan lainnya.
"Kami menggunakan teknologi canggih bertaraf internasional. Mesin yang kami pakai cukup kompleks, untuk menghasilkan presisi yang baik," jelas dia.
Dipilihnya Bandung dan Indonesia sebagai tempat investasi karena ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Di Bandung banyak perguruan tinggi teknik yang mampu menghasilkan tenaga kerja terampil.
"Bandung menjadi lokasi yang bagus. Dukungan pemerintah pada industri kami pun cukup positif," imbuhnya.
Sementara, Vice President Global Operations UTC Aerospace Systems Marks Stevens mengatakan, perusahannya pada dasarnya telah beroperasi sekitar 20 tahun di Indonesia. Namun selama ini bekerja sama dan beroperasi di PT Pindad.
"Saat ini kami mengembangkan sendiri. Mesin-mesin yang selama ini sudah ada di PT Pindad, kami pindahkan ke fasilitas kami," jelas dia. (izz)
Industri manufaktur kedirgantaraan internasonal, Jabil dan UTC Aerospace Systems mulai mengoperasikan pabrik pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Gedebage, Bandung, hari ini. Kedua perusahaan ini menginvestasikan sekitar USD100 juta untuk pabrik di Bandung.
Wakil Presiden Business Unit Global Jabil Bill Frake mengatakan, kehadirannya di Bandung merupakan yang pertama di Indonesia. Selama ini, Jabil telah ada di 27 negara dan Indonesia menjadi negara ke-28.
"Investasi kami untuk fasilitas ini antara USD40-USD50 juta. Dan itu akan terus bertambah seiring perkembangan ke depan," kata Frake usai peresmian fasilitas industri kedirgantaraan di Kota Bandung, Kamis (10/8/2017).
Menurutnya, fasilitas tersebut terintegrasi antara Jabil dan UTC Aerospace. Menggunakan lahan seluas 6,3 hektare (ha) dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang. Untuk Jabil, saat ini masih dalam proses instalasi mesin dan diharapkan pada September tahun ini sudah mulai berproduksi.
Nantinya, kedua perusahaan tersebut akan memproduksi komponen pesawat terbang untuk Airbus dan Boeing. Beberapa komponen yang diproduksi misalnya valve, fitting, plate, small housing, gear shell, dan lainnya.
"Kami menggunakan teknologi canggih bertaraf internasional. Mesin yang kami pakai cukup kompleks, untuk menghasilkan presisi yang baik," jelas dia.
Dipilihnya Bandung dan Indonesia sebagai tempat investasi karena ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Di Bandung banyak perguruan tinggi teknik yang mampu menghasilkan tenaga kerja terampil.
"Bandung menjadi lokasi yang bagus. Dukungan pemerintah pada industri kami pun cukup positif," imbuhnya.
Sementara, Vice President Global Operations UTC Aerospace Systems Marks Stevens mengatakan, perusahannya pada dasarnya telah beroperasi sekitar 20 tahun di Indonesia. Namun selama ini bekerja sama dan beroperasi di PT Pindad.
"Saat ini kami mengembangkan sendiri. Mesin-mesin yang selama ini sudah ada di PT Pindad, kami pindahkan ke fasilitas kami," jelas dia. (izz)
Post a Comment