Sapi di Bombana Diduga Terserang Brucellosis

Ilustrasi

KENDARIPOS.CO.ID — Virus brucellosis diduga mulai menyerang sapi di Kabupaten Bombana. Karena itu, Dinas Tanam Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra akan kembali melakukan uji sampel darah guna memastikan kebenaran adanya penyakit menular yang dapat menyebabkan keguguran pada hewan.

Kepala Distanak Sultra, Muhammad Nasir mengaku sangat mengkhawatirkan bila hal itu benar terjadi. Karena akan mempengaruhi program pengembangan populasi sapi di Sultra. “Kalau benar ada, maka program kita bisa kandas. Selama ini kita selalu mengirim sapi ke luar provinsi, yakni Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Gorontalo,” ujar dia.

Untuk memastikan dugaan sapi di Bombana terinveksi brucellosis, ia memerintahkan pegawainya untuk mengambil sampel darah sapi di sana untuk diuji kembali. Termasuk, mengantisipasi agar virus tersebut tidak menular ke daerah lain. Jangan sampai suntik yang dipakai mengambil sampel darah sudah terpapar penyakit dan dipindahkan ke tempat lain. Makanya, ia memerintahkan dokter hewan untuk turun lapangan guna memastikannya.

“Saya sudah koordinasi dengan Dinas Peternakan kabupaten/kota untuk mewaspadai penyakit keguguran sapi. Kalau ini menjadi wabah, maka boleh jadi program pengembangan sapi bisa macet dan menghambat populasi yang dicapai saat ini 5 hingga 10 persen. Program kita bisa kandas tahun ini,” katanya.

Ia berharap agar informasi soal sapi di Bombana terserang virus keguguran itu tidak benar. Mungkin saja dianggap mengidap brucellosis karena terjadi kesalahan saat ambil sampel darah. “Kabarnya dari hasil pengambilan sampel darah, sekitar 75 persen mengindikasikan adanya penyakit keguguran karena ada bakteri. Makanya kita harus menguji kembali sampelnya untuk memastikan kebenarannya,” jelasnya. (agr/b)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.