Pejabat senior Hamas dalam kondisi kritis setelah tertembak di bagian kepala

Pejabat senior Hamas dalam kondisi kritis setelah tertembak di bagian kepala
Imad al-Alami Hak atas foto AFP Image caption Imad al-Alami (kiri) pernah menjadi wakil Hamas di Teheran, Iran.

Pejabat senior Hamas, Imad al-Alami, mengalami luka tembak di bagian kepala, hari Selasa (09/01), dan dalam kondisi kritis saat dilarikan ke rumah sakit di Gaza City.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, melalui satu pernyataan mengatakan al-Alami tak sengaja tertembak di bagian kepala ketika mengosongkan pistol di rumahnya.

Laporan lain menyebutkan ia menjadi korban upaya pembunuhan, meski sejumlah pihak di Gaza meragukan klaim ini.

Ia dirawat di unit gawat darurat di rumah sakit di Gaza City dan kondisinya masih kritis, kata juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Dr. Ashraf al-Qidre, seperti dikutip kantor berita dan media Israel.

Al-Alami, yang juga dikenal dengan sebutan Abu Hamam, lahir di Gaza pada 1956.

Ismail Haniya dipilih sebagai pemimpin baru Hamas AS syaratkan Hamas letakkan senjata untuk masuk pemerintah Palestina Hamas dan Fatah 'capai kesepakatan' dalam pertemuan di Kairo

Ia dikenal sebagai salah satu pendiri Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza, dan pernah menjadi perwakilan Hamas di Teheran, Iran, sebelum pindah ke ibu kota Suriah, Damaskus, pada 2008.

Ketika pecah perang saudara di Suriah pada 2012, ia meninggalkan Damaskus dan kembali ke Gaza.

Al-Alami kemudian terpilih menjadi wakil pemimpin Hamas, posisi yang dijabatnya sampai pemilu tahun lalu.

Selain ditugaskan menjaga hubungan dengan Iran, dia berperan penting dalam pembicaraan rekonsiliasi dengan pesaing Hamas, Fatah.

Media di Israel mengatakan bahwa ia jarang berhubungan dengan media, juga tidak pernah tampil di acara konferensi pers dan sama sekali tidak memiliki akun di media sosial.

Al-Alami dilaporkan mengalami cedera kaki yang cukup serius ketika Israel melancarkan operasi militer di Gaza pada pertengahan 2014 namun tidak begitu jelas kejadian yang membuatnya terluka dan harus menjalani perawatan di Turki saat itu.

Ia ditahan oleh tentara Israel dan dideportasi dari Gaza pada 1991 karena menjadi aktivis Hamas.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.